22 November, 2007

Jaringan Data

Secara Umum, jaringan data dari sebuah system Automation terbagi menjadi 2 media yaitu : Media Hard Wire alias menggunakan kabel dan Wire Less

Saya bahas yang Hard wire dulu (biasanya menggunakan kabel tembaga) media inipun terbagi menjadi beberapa macem, yaitu :

1. Power Line Carrier (PLC)

System automation ini menggunakan kabel power listrik yang sudah ada sebagai media pembawa data (carrier). Aplikasinya banyak digunakan untuk Industri Automation, tapi sekarang banyak System Automation Rumah sudah menggunakan media ini, kelebihan system ini adalah installasi tidak memerlukan kabel khusus lagi, jadi cukup menggunakan Installasi kabel listrik yang ada. Syarat utama system ini harus ada Phase filter yang dipasang di jalur utama installasi listrik, agar data yang terkirim dari sebuah rumah tidak menyebrang ke installasi rumah tetangga yang sama2 menggunakan jaringan dari kabel PLN yang sama. System ini sangat cocok untuk rumah dengan system konvensional yang kemudian ingin menggunakan Automation tanpa harus merubah Installasi.
Media PLC ini juga sudah di pakai untuk jaringan Internet, jadi untuk akses Internet bisa lewat kabel PLN. Saya dengar PLN sudah mengembangkan teknologi ini, tapi mungkin karena politik dagang sehingga teknilogi ini belum kita nikmati.
Ketika kemarin saya lihat di Pameran, Schneider sudah mengeluarkan productnya berupa ’Hub’ yang menggunakan Media PLC, jadi installasi LAN di sebuah gedung tidak memerlukan Back Bone berupa Kabel Data tapi melalui kabel listrik yang sudah ada. Waah jadi lebih simple khan?
Nah untuk Product2 Home Automation yang menggunakan Media PLC antara lain :

  • Insteon (buatan Amerika) and setahu saya belum masuk Indonesia
  • i-Plug (buatan Korea) sudah ada distributor di Indonesia
  • EIB/KNX Power Line system, namun sayang product2 ini belum masuk ke pasar Indonesia
    (Merk2 lain saya belum tahu, kalau ada yang tahu kasih tahu saya ya..)

2. Bus Line

System ini pakai kabel juga tapi kabelnya pakai Twisted Pair. Twisted Pair terdiri dari 2 kabel yang di twist (dipelintir-red) dalam satu kabel.
Mayoritas saat ini Automation (baik Gedung maupun Rumah) di Indonesia masih menggunakan Media ini untuk komunikasi datanya. Beberapa Type Bus Line :

  • Twisted Pair #18AWG, biasanya di gunakan untuk system BAS / BMS dan Fire Alarm. Merk2 yang menggunakan system ini : Johnson Control, Honeywell, Yamatake, dll. Harga kabelnya lumayan mahal dan produksi lokal kayaknya sudah ada.
  • Twisted Pair 2x2x0,8mm, EIB/KNX system masih menggunanya, Merk2 EIB/KNX system antara lain : Angebotsartikel, ABB, Altenburger, ASTON, Berker, BR-Tech, Busch-Jaeger, Falk, Gira, Hager, Heimeier, Hensel, IPAS, Jung, Lingg & Janke, Merten, Moeller, Schlaps & Partner, Siemens, Theben, Walther, Winkhaus
    Kabelnya memang khusus, walaupun saya pernah nyoba dengan kabel Twisted Pair #18AWG dan tidak ada masalah.tata
    Saya akan bahas tentang EIB secara detail pada postingan tersendiri, soale system inilah yang di pasarkan oleh perusahaan saya.
  • Sama seperti dua type di atas, tapi kabel bisa menggunakan kabel apa saja yang penting dua core, bisa kabel telephone, twisted pair, kabel listrik atau yang lain.. Merk yang menggunakannya : T&J (buatan China). Keuntungannya karena kabelnya bisa kabel apasaja, maka harga installasi bisa menyesuaikan.

3. Specific Data Cable

Kabelnya spesifik yang dikeluarkan oleh pabrik peralatannya. Tapi ada juga yang menggunakan kabel data yang banyak dipakai seperti CAT5.

  • Kabel Data CAT5, Setahu saya Merk Xantech (buatan Canada) menggunakan kabel ini sebagai jaringan datanya. Saya belum tahu merk yang lainnya. Keuntungannya harga kabelnya murah.
  • Kabel Khusus, biasanya kabel di produksi oleh mereka sendiri. Crestron dan Lutron (sama2 buatan Amerika) adalah penganut system ini, walau setahu saya mereka menggunakan Twisted Pair dan CAT5 juga. Kendala system ini adalah harga kabelnya mahal dan tidak ada produk alternative.

Saya tidak membahas secara detail satu persatu karena saya tidak mengetahui semua system diatas, beda Merk pasti beda system. Insya Allah untuk system EIB/KNX yang merupakan system open protokol untuk Automation saya akan bahas lebih lanjut.

20 November, 2007

Building Intelligent System

Orang lebih mengenal dengan istilah B.A.S (Building Automation System) atau B.M.S (Building Management System) ada juga yang menyebut B.M.S (Building Monitoring System) dan laen2 deh.

System ini lebih diperuntukan untuk High Rise Building atau satu kawasan dengan beberapa Gedung. System ini mengatur secara umum (On, Off dan Trip / Alarm) Installasi2 di gedung seperti Pompa2, Tangki air / bahan bakar, Genset, Chiller, Fan Coil atw AHU dan atau lainnya.

Secara Umum System ini lebih handal untuk mengkontrol Installasi Mechanical seperti Chiller atau Pompa. Namun mereka tidak memfokuskan produknya untuk mengkontrol Installasi Lighting. Maka untuk mengkontrol Installasi Lighting di gunakan Lighting Control System tersendiri yang kemudian di kontrol oleh System Automation Gedung.

Rata2 gedung di Jakarta sudah menggunakan Automation System (coba bayangkan kalau mereka ga pake, cape tuh maintenance-nya). Tapi banyak (terutama gedung2 lama) yang sudah tidak berfungsi secara optimal lagi.

Installasi system ini biasanya menggunakan istilah AI (Analog Input), AO (Analog Output), BI / DI (Binary Input / Digital Input) dan BO / DO (Binary Output / Digital Output). Secara basic programnya sudah standard jadi tidak terlalu banyak perubahan pada programnya. Tinggal setting address dan training si Operatornya.

System menjadi lebih complicated kalau bergabung dengan System Automation lainnya. Misalnya dengan Lighting Control System, Access Control System, Parking System, Security System, CCTV System, Lift System, Sound System, Telephone System, MATV System, Fire Alarm, Fire Fighting System, Chiller, Pumps dan yang lain2.

Semua System yang terpasang di sebuah gedung secara individual sebenarnya dapat bekerja secara full otomatis.. Namun bila semua system dapat terintegrasi secara otomatis ke semua system, maka itu yang bisa saya sebut sebagai Full Intelligent Building System, dimana seluruh peralatan Mekanikal dan Elektrikal terintegrasi secara Otomatis.

Coba anda bisa bayangkan bila sebuah gedung menggunakan Full Intelligent Building System, saya bisa berikan sebuah analogi kasus, kira2 begini ceritanya :

Ada gedung perkantoran 20 lantai, sensor kebakaran mendeteksi api di lantai 15, fire alarm berbunyi di lantai 14, 15 dan 16 (lantai kejadian dan -/+ 1 lantai di atas dan di bawahnya). Secara Otomatis System gedung akan memerintahkan :

  • Lift akan parking ke lantai dasar, dan hanya lift yang dioperasikan secara manual yang dapat digunakan (biasanya Lift ini di gunakan oleh Tim Pemadam Kebakaran)
  • Staircase Pressured Fan hidup, sehingga tangga darurat yang di gunakan sebagai alur evakuasi bebas dari Asap.
  • Access Control akan membuka secara otomatis pintu2 yang digunakan sebagai alur evakuasi. Untuk beberapa ruangan khusus akan terkunci dan tidak bisa di akses oleh siapapun (semua tergantung programnya)
  • Sound System akan membunyikan rekaman evakuasi di lantai 14, 15 dan 16 (lantai kejadian dan -/+ 1 lantai di atas dan di bawahnya).
  • Lighting Control akan mematikan jalur listrik yang rawan terhadap api.
  • Chiller, AHU dan Fan akan berhenti beroperasi.
  • Seluruh camera CCTV akan merekam dan menandai masa2 terjadi nya fire alarm ini, sehingga pengelola gedung dapat memonitor secara khusus bila ada yang mencari kesempatan dalam kesempitan.
  • Apabila system ini menggunakan GSM modem, mereka bisa mengirimkan sms / rekaman suara kepada nomor2 telephone orang yang bertanggung jawab terhadap masalah ini.
  • Security System akan mengaktifkan daerah2 tertentu dan akan merekam khusus kejadian2 di masa alarm ini berlangsung.
  • Bebarapa peralatan elektronik seperti BTS, Server atau yang lain akan mendapat informasi dari System sehingga mereka dapat merespon tindakan proteksi (tergantung dari peralatan elektronik tersebut)

Bila sampai 30 menit atau 1 jam fire alarm masih berlangsung, dimana terjadi api akan memicu Fire Sprinkler untuk menyemburkan air (sepengetahuan saya Fire sprinkler baru pecah bila ada api atau suhu ruang mencapai 68°C, dan hanya pecah di daerah yang terjadi kebakaran, mereka juga tidak bisa pecah hanya karena kena asap. Hal ini berbeda dengan di Film2 khan?), maka flow switch dari hydrant akan memberikan informasi. Maka beberapa tindakan dari system adalah :

  • Sound system akan mengevakuasi di seluruh gedung dan akan baru bisa di matikan secara manual bila kebakaran teratasi.
  • Lift tidak dapat di gunakan sama sekali, semua parkir di lantai dasar.
  • Seluruh System Otomatis baru bisa di matikan secara manual bila kebakaran teratasi

Kurang lebih begitu deh ilustrasi saya, memang semua tergantung dari kondisi gedung, kemauan atw design si pemilik / konsultan, dan pastinya budget.

Pokoke, kalau system full automatis di berlakukan, ini akan melibatkan banyak pihak dan koordinasi yang cukup ribet.

Saya tidak terlalu mendalami system ini, dulu pernah ikut ngerjain proyek BAS tapi tidak mendalami sampai ke program / setting nya. Jadi kalau ada yang punya data dapatlah kiranya sharing ke saya... lumayan buat nambah pengetahuan.

19 November, 2007

Home Automation System

Kadang disebut Smart Home System, Intelligent Home System, kalau bahasa Indonesianya Otomatisasi Rumah. Istilah lain juga banyak.

Ini skalanya memang untuk rumah tinggal, karena itu biasanya system automation ini tidak serumit aplikasi untuk Installasi Gedung.

System ini di Indonesia belum terlalu familiar, ini di sebabkan karena :
1. Minimnya informasi tentang Smart Home. Hal ini saya rasakan sendiri, informasi yang saya dapat mengenai hal ini memang tidak semudah seperti mencari konvensional system.

2. Daya beli orang kita memang belum memadai, harus saya akui Installasi Smart Home memang masih mahal. Ini di sebabkan karena Product2 yang digunakan masih import dan kalaupun ada yang berminat masih dalam kalangan atas saja.

3. Upah Pembantu Rumah Tangga dan Petugas Satpam di Indonesia masih murah, jadi si Pemilik rumah akan menghitung kebutuhan bila membayar Smart Home system dibandingkan dengan mereka bayar orang untuk jaga dan mengatur rumah mereka.

4. Adanya paradigma apabila menggunakan Smart system akan membuat pemilik rumah lebih repot, padahal sebagian dari mereka tidak terlalu hi-tech pengetahuannya mengenai Automation system. Mereka lebih nyaman dengan system konvensional (yang sebenarnya lebih merepotkan) dan lebih percaya kepada Pembantu2nya. Padahal dengan adanya Home automation system memudahkan mereka untuk mengatur installasi Mekanikal/Elektrikal di rumah mereka.

Aplikasi untuk rumah tinggal memang tidak serumit untuk gedung, namun biar bagaimana tetap membutuhkan program yang lumayan banyak. Akan lebih baik bila rumah yang akan menggunakan System ini sudah di design Smart Home-nya sejak rumah ini masih dalam tahap pembangunan. Sehingga Installasi yang akan di pasang akan lebih rapi dan teratur serta secara konsep lebih banyak mencakup yang di kontrol karena sudah di rencanakan dari awal. Lalu bagaimana kalau rumah sudah jadi lalu belakangan mau menggunakan system ini? Tidak ada masalah, ada beberapa cara untuk mengatasinya. Namun semua tergantung dari kondisi lapangan dan perlu adanya survey dahulu.

Salah satu kelebihan dari Automation system adalah Efisiensi. Baik dari segi waktu, energi dan juga uang.

Satu2nya kendala dari Automation adalah dari Harganya yang MAHAL. Tapi harga yang dibayarkan sebenarnya sebanding dengan hasil yang diperoleh, jadi bisa di anggap Investasi jangka panjang.

Bayangkan sebuah gedung bertingkat bila tidak menggunakan automation, pihak maintenance tentunya akan banyak membuang banyak waktu dan tenaga hanya untuk mengecek semua perangkat/peralatan yang tempatnya terpisah2. Misalnya pagi hari dia harus mengecek tangki penampungan air di lantai atap dan di basement reservoir, belum dia harus menghidupkan pompa2 di tempat2 terpisah, belum FCU, AHU, Escalator dan lain2. Biaya2 yang dikeluarkan akan lebih banyak bila tidak menggunakan BMS/BAS.

Untuk skala rumah tinggal jangan bayangkan rumah BTN atau rumah sederhana, dengan lingkup kecil menggunakan Automation malah jadi tidak efisien alias boros. Satu2nya kegunaannya hanyalah untuk Gengsi.

Bandingkan dengan rumah mewah yang cukup besar. Untuk di Indonesia rumah seperti ini pasti punya pembantu lebih dari satu orang. Mereka memang bisa mengandalkan pembantunya untuk mengecek lampu, pompa, ac atau apapun yang mengkonsumsi listrik. Namun pembantu juga manusia, bisa lupa atau salah mengoperasikan, tingkat human error nya juga tinggi. Jadi banyak Energi listrik yang tidak terkontrol pemakaiannya yang harus di tanggung oleh pemilik rumah. Dengan menggunakan Automation, si pemilik rumah bisa membuat semua peralatan listrik dan elektroniknya terkontrol. Supaya mudah membayangkan, saya misalkan begini : ketika pagi hari semua lampu taman sudah mati sendirinya, curtain atau tirai terbuka secara otomatis. kemudian ketika sore hari terjadi kebalikannya. Menjelang tidur, beberapa penerangan luar akan mati secara otomatis (akan boros bila semua lampu luar dihidupkan semua dari sore sampai pagi), kemudian lampu2 yang tidak diperlukan di seluruh rumah akan mati juga, menyisakan lampu yang memang di butuhkan. AC dan Fan juga diintegrasikan sehingga pemakaiannya benar2 efisien. Bayangkan energi listrik yang dapat di save? dan karena penggunaanya lebih efisien pasti tagihan PLN bisa lebih murah dibandingkan tanpa menggunakan Automation. Biaya besar yang dikeluarkan di awal pembelian akan kembali dalam waktu tertentu. Belum lagi Prestige yang diperoleh.

18 November, 2007

What is Automation System?

Saya disini tidak membahas apa itu automation system secara umum, soale pengertian ini luas artinya tergantung aplikasi pemakaiannya. Namun saya coba membahas Automation System bila di gunakan di Rumah (sering disebut ‘Smart Home’ System) dan Gedung (Intelligent Building System).

Automation System yang saya bahas disini adalah suatu System yang berupa peralatan elektronik terpasang dan berfungsi sebagai alat bantu untuk mengatur segala kebutuhan dari suatu Installasi.

Tak kasih contoh aje deh..

Kita punya rumah yang lampu2nya menggunakan saklar konvensional, dan kita biasa menyalakan atau mematikan lampu dengan cara manual.

Bila kita menggunakan Automation System, Lampu2 kita bisa hidupkan secara otomatis dengan timer (pewaktu) atau menggunakan sensor gerak (jadi lampu akan menyala sendiri bila ada manusia di dekatnya atau mati sendiri bila tidak ada orang lagi) atau kita bisa menghidupkan dari jarak jauh misalnya remote, hand phone atau bahkan situs internet.
Hal ini juga bisa berlaku untuk semua peralatan Listrik dan Elektronik di rumah / gedung.

Walaupun sudah menggunakan Automation System, peralatan tetap dapat di aktifkan secara manual.

Tidak hanya itu bos, bisa kita buat system di sebuah ruangan dengan membuat memori atau kebiasaan Installasi itu bekerja, jadi hanya dengan menekan sebuah tombol maka lampu / peralatan listrik akan aktif sesuai dengan program yang kita buat. Hal ini biasanya di gunakan untuk ruangan yang banyak lampunya tapi si pemilik tidak mau saklar-nya banyak.

System ini begitu flexiblenya, sehingga kalau anda pernah menonton film futuristik... nah kira2 begitu deh.

Itu contoh untuk di rumah, kalau di gedung lebih complicated lagi...

Bila anda berminat membuat sebuah Rumah dengan Automation System? harga yang akan dikeluarkan tergantung dari banyaknya Installasi yang di atur dan bagaimana anda menginginkan System itu bekerja. Makin canggih yaa makin mahal.

Hal2 yang berpengaruh terhadap harga adalah Merk dari Automation yang digunakan, biasanya buatan Eropa dan Amerika lebih mahal daripada buatan Korea / Jepang. Mau tahu yang paling murah? pasti laah buatan China..

Namun harga biasanya cerminan dari qualitas. Jadi pilihan tetap ada di tangan si pembeli.. mau yang penting Smart Home tapi harga murah atau Smart Home yang Handal dengan konsekuensi harganya...

Kebetulan Merk yang dijual oleh Kantor saya adalah buatan Jerman / Eropa, kami punya ABB yang menjadi Primadona kami. Tapi kami juga sedang mencari produk2 yang handal dengan harga yang kompetitif. So nantikan saja produk2 berikutnya..

Aplikasi dari Automation System itu ada 2 yaitu untuk Rumah dan untuk Gedung... saya akan bahas selanjutnya.

15 November, 2007

First Time

Salam jumpa,

Ini pertama kalinya saya buat blog.. tujuannya sih untuk coba memasarkan produk yang di jual oleh perusahaan saya, selain itu ingin juga berbagi pengalaman dengan pembaca blog ini.
Semua yang di bahas memang bukan hal baru.. kalau di cari dengan google semua yang saya bahas akan mudah di dapat di internet yang sebagian besar dalam bahasa inggris.
Posting yang saya buat murni hasil pengalaman saya. Mudah-mudahan tidak membosankan.

Saya bekerja di CV. Muliatama yang bergerak di bidang penjualan Wiring Accessories Merk ABB. Saya bergabung di perusahaan ini sejak Muliatama mencoba menjual Produk Automation System yang dikenal dengan EIB System. Kebetulan hobby dan pekerjaan saya sejalan, jadi enjoy aja...

Muliatama sendiri mulai beroperasi sejak tahun 1980an. Pada awalnya Muliatama menjual produk2 dari Eropa terutama German seperti : Saklar, Stop Kontak dan Outlet Telp/Data Merk Busch-Jaeger, Niessen serta MCB Merk BBC. Kira2 pada tahun 1988, semua merk di atas tadi di merger oleh ABB. Nah sejak saat itulah kami memasarkan produk2 ABB seperti Saklar, Stop Kontak, MCB dan Wiring Accessories lainnya.

Untuk sejarah ABB bisa lihat disini

Sampai akhirnya pada Tahun 2002, Muliatama mencoba memasarkan Automation System dari ABB ini yang dikenal dengan EIB System. EIB singkatan awalnya adalah European Installation Bus (Basis awalnya di Benua Eropa) yang kemudian mendunia dan akhirnya EIB lebih di kenal dengan istilah Electrical Installation Bus.
EIB satu2nya open protocol untuk Automation System di bawah KNX.

Saat ini saya menjadi satu2nya System Integrator untuk EIB di Muliatama. Saya menangani Design System dari sebuah proyek, Quotation (membuat penawaran), Installasi lalu program sampai akhirnya testing and commissioning (kate orang dari hulu sampai hilir).

Proyek2 yang pernah saya tangani :
  • Danamon Treasury, Menara Danamon - Jakarta
  • Rumah Tinggal di Setra Duta - Bandung
  • Rumah Tinggal di Jl. Abdurrahman saleh - Bandung
  • The Kerobokan Villa - Bali
  • Rumah Tinggal di Mutiara Kedoya - Jakarta

So, apabila ada di antara pembaca ada yang tertarik dengan Automation system, Smart Home, Building Inteligent System dan Security System.. mohon kiranya kita bisa saling sharing.

Saya akan bahas tentang Automation System lebih lanjut pada postingan saya selanjutnya.

Powered By Blogger