06 December, 2007

Passive Infra Red (PIR)

Skema dari Rangkaian PIR


Di sebut juga Motion Sensor, Pressense Detector atau Watch Dog. Jenis sensor ini juga sudah umum digunakan dan sudah dikenal luas. Merk-nya pun buanyak banget.
Seperti halnya peralatan Elektronik yang lainnya, harganya tergantung dari negara pembuatnya, kwalitas dan juga Merk.

Sesuai namanya, Passive Infra Red, sensor ini bersifat pasif alias hanya menerima. Sensor ini menerima sinyal infrared yang di pancarkan suatu objek (dalam hal ini tubuh manusia) yang di bandingkan dengan suhu ruangan. Oleh karena itu sensor ini lebih banyak digunakan di dalam ruangan karena bila diluar ruangan (outdoor) perubahan suhu yang terjadi tidak hanya dari panas tubuh manusia, bisa juga dari cuaca. Namun saat ini sudah banyak product dari sensor ini yang aplikasinya bisa di gunakan di luar ruangan, biasanya settingnya berbeda dari yang ’indoor type’, atau bisa dikombinasikan dengan sensor microwave (PIR dual Tech), selain mendeteksi perubahan suhu ruang karena panas tubuh sensor ini juga mendeteksi gerakannya.

Yang perlu di ingat, sensor ini ’coverage area’-nya tergantung dari lensa yang di gunakan. Misalnya sensor ini di tempatkan dimana, dengan ketinggian berapa? Indoor atau oudoor?
Penempatanya tidak di anjurkan di depan Blower AC, Jendela atau sinar matahari. Orang yang berjalan di balik jendela kaca tidak dapat di deteksi oleh PIR.

PIR Coverage

Aplikasi sensor ini banyak di gunakan untuk Security System, Lighting Control System dan Pintu Otomatis. Secara umum penggunaan PIR untuk aplikasi tadi hampir sama. Namun sensor PIR untuk keperluan security system dibutuhkan sensor yang lebih akurasi dalam mendeteksi, lebih baik lagi bila menggunakan PIR dual Tech.


Untuk keperluan security system sensor ini di gunakan untuk mendeteksi adanya gerakan manusia di suatu ruangan atau area, sehingga sensor akan men-trigger alarm system bila ia mendeteksi kehadiran seseorang di ruangan tersebut. Perlu tidaknya ruangan yang ingin di monitor oleh PIR harus benar2 di perhitungkan, kalau tidak selain tidak efektif juga bisa ’false alarm’ terus.. cape’ deeh.
PIR untuk keperluan security membutuhkan power supply 12/24 VDC, lalu kontak yang di koneksi ke Control Panel bisa Normally Close (NC) atau Normally Open (NO). Juga ada koneksi ’Tamper’ tujuannya bila PIR ini di buka maka Alarm juga akan mendeteksinya.

Sedangkan bila sensor ini digunakan untuk Lighting control, ketika seseorang berada di sebuah ruangan sensor akan mendeteksi kehadiran manusia dan kemudian menghidupkan lampu, dan ketika tidak ada orang yang dideteksi lampu akan mati dengan sendirinya. Cocok di gunakan di koridor, tangga, gudang, garasi area kerja dan lain2. Masalah penempatan sensor juga harus diperhitungkan, jangan sampai ketika orang sudah ada di dalam ruangan tapi belum terdeteksi sehingga lampu tidak juga menyala.. bingung cari saklar lampu deh.
PIR untuk aplikasi Lighting Control tidak memerlukan power supply karena sensor ini langsung di koneksi langsung ke installasi listrik alias 220VAC.

Aplikasi untuk pintu otomatis adalah yang paling banyak di gunakan. Saat ini hampir semua Mall atau gedung di Jakarta dan kota2 besar lainnya menggunakan pintu otomatis. Pintu ini akan terbuka secara otomatis bila ada orang yang berdiri di depan pintu. Sensor ini merupakan satu paket dari sistem pintu otomatis, letak sensornya biasanya tersembunyi.

Anonymous said...

luv uuuuu..

makacih banget lmu naaa

Anonymous said...

cwe.ndeso@gmail.com

hehe...

sengaja tuwh taro alamat email..

Nugroho said...

postingan yg bagus mas, tetap semangat dan sukses selalu!

Powered By Blogger