10 December, 2007

Beam Sensor

Alias Active Infra Red Sensor. Kebalikan dari PIR, sensor ini lebih banyak di gunakan di daerah Oudoor. Beam sensor terdiri dari 2 buah yaitu receiver dan transmitter. Transmitternya memancarkan sinar infra red (beam) yang diterima oleh receiver dalam satu garis lurus. Bila ada yang memotong sinar beam ini maka sensor akan mengirimkan sinyal ’alarm’ ke panel control. Ada juga receiver dan transmitter yang menjadi satu kesatuan, dan sinar beam akan di pantulkan oleh reflector di ujung satunya.

Type sensor ini di bedakan dari jarak yang ditempuh oleh sinar beam tadi. Dari jarak 20 meter sampai ada yang 60, 100 meter atau lebih. Makin besar jaraknya tentunya makin mahal harganya. Dibandingkan dengan PIR harga Beam sensor tidaklah terlalu jauh berbeda.

Sensor ini walaupun segaris lurus tapi sinarnya cukup lebar (vertically), ini untuk menghindari benda / objek yang lebih kecil dari tubuh manusia dapat men trigger alarm (misalnya anjing atau kucing). Sensitifitas sensor ini bisa di set berdasarkan kecepatan dari benda yang melintas memotong sinar beam. Jadi kalau yang mememotong sinar tersebut bergerak dengan kecepatan 0,1 detik sekalipun akan bisa di deteksi.

Konsep sensor ini kerap di pakai dalam film laga, yang di gambarkan kalau sinarnya dapat di lihat dengan peralatan khusus. Nah.. supaya seru, biasanya tokoh dalam film akan menghindari sinar sensor dengan keahlian akrobatnya atau di pantulkan dengan cermin, padahal tidak semudah itu dalam realitanya. Ada juga yang cukup rancu, yaitu mengepulkan asap sehingga sinarnya akan terlihat. Padahal untuk daerah Indoor seperti ruang Brankas, akan jauh lebih efektif bila menggunakan PIR dari pada Beam sensor.

Kelebihan sensor ini adalah keakuratannya dalam mendeteksi dibandingkan dengan PIR. Cover proteksi Beam sensor seperti dinding tipis, bila ada objek yang melewatinya maka akan terdeteksi, Karena sinar beam bergerak dalam garis lurus, maka apabila anda punya gedung dengan 4 sisi yang ingin di proteksi, maka dibutuhkan 4 set beam sensor, itu pun dengan catatan bahwa satu sisi tersebut tidak ada pohon / pilar / tembok di tengah sisi tersebut yang dapat menghalangi.
Untuk lebih efektif pemasangan sensor ini harus melihat kemungkinan seperti dedaunan / pepohonan yang akan menutupi sinar beam bila tertiup angin atau bahkan tumbuhan yang tumbuh besar dan akhirnya menghalangi beam sensor ini.

Sensor ini juga kadang2 di gunakan pada peralatan pintu otomatis seperti palang pintu otomatis di parkiran. Maksudnya, apabila ada mobil yang masih berada di bawah palang otomatis, palang tersebut tidak akan turun sampai mobil tersebut keluar dari area palang pintu otomatis.

Powered By Blogger